Kembali ke topik pengisian menu pada sidebar. Sampai dimana tadi? Ya, sampai pada memilih layanan gratis dari pihak ketiga. Layanan seperti itu misalnya yang disediakan oleh MyBlogLog, shoutbox, c-box, feedjit, feed dari beberapa blog / situs lain, status ym, dan masih banyak lagi. Sebenarnya layanan seperti itu tidak hanya menyediakan yang versi gratisnya saja, yang berbayar juga ada koq. Tentunya dengan fasilitas yang lebih bagus lagi dibanding versi free-nya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh penyedia layanan seperti itu. Harapan pertama tentunya dari pelanggan yang menggunakan layanan dengan versi berbayar. Tapi nyatanya banyak juga, atau mungkin lebih banyak, yang menggunakan versi gratisannya. Tidak jadi soal. Paling tidak mereka akan mendapat link gratis dari situs atau blog yang menggunakan layanan gratis itu. Bayangkan kalau ribuan blog memasang widget dari layanan itu, ribuan link juga yang mereka dapatkan. Iya, kan. Kemarin saya menemukan blog yang menyediakan widget bagus untuk ditempel pada sidebar. Namanya Kadung.Com. Mungkin yang dimaksud Kadung disini adalah sejenis belalang besar yang berwarna hijau itu. Habis, di header-nya ada gambar hewan itu sih. Nah…, blog ini menyediakan kamus online yang bisa kita pasang pada sidebar blog kita. Meskipun saya rasa banyak para blogger yang memiliki software translation di PC-nya, tapi memasang widget ini pada sidebar rasanya cukup bagus juga. Siapa tahu bisa berguna bagi para pembaca blog kita. Untuk mengetahui lebih jelas tentang widget ini, silahkan baca disini. Tadi siang datang ke Bank Mandiri Pulau Bunyu. Dari jauh saya sudah bisa menduga bahwa bank satu-satunya di Pulau Bunyu itu sedang dipenuhi nasabah. Terlihat barisan mobil dan sepeda motor memanjang di depan pagar bank itu. Sebagian berada di seberang jalan. Saat melongok ke tanah lapang disamping Terminal Pertamina Field Bunyu, disana juga sudah bertumpuk kendaraan bermotor. Biuh…, orang-orang ini koq ya ndak ada bosannya ngurus duit. Seingat saya, sejak tanggal 24 September lalu, antrian orang untuk mengakses ATM terus bejibun. Selama beberapa hari pemandangan itu terus berlangsung. Kalau ndak salah hingga hari ke-5 lebaran. Timingnya memang mendukung. Saat gajian dan lebaran. Membuat uang tunai makin banyak beredar. Mudah-mudahan ndak jadi faktor pemicu lajunya inflasi. Halah…. Saya sampai berfikir, apa ATM-nya ndak capek ya? Kayaknya dia memang ndak sempat beristirahat selama hampir 2 minggu. Full time, 24 jam sehari. Habis, sampai dini hari pun antrian itu masih selalu ada. Maklum, ATM ini memang the only one in Bunyu Island. Ndak ada kembarannya. Setelah parkir sepeda motor butut itu (tapi yang punya keren) nyumpel diantara kendaraan lain, saya segera masuk ke bank itu. Pintu depan terbuka, biasanya tertutup. Eh…., saya lihat mesin pembayar otomatis itu sedang dalam posisi dibedah. Jerohannya dikeluarkan semua. Wah…, akhirnya mesin itu ngaku kalah juga. Menyerah kalah setelah selama beberapa hari, dari pagi hingga bertemu pagi lagi, melayani para nasabah. Kalau bisa bicara, dia pasti bilang begini, “Ampun..bah (maksudnya nasabah), kasih gue waktu untuk istirahat dong. Gue kan bukan robot”. Memangnya ATM beda sama robot ya. Udah deh, ndak usah dibahas, itu kan Cuma khayalan saya aja. Militer, Hankam. Otomotif. Penerbangan, Pariwisata. Ponsel, Komputer, Seluler, Kamera Digital. Kotabumi, Lampung Utara. Maritim, Kapal, Laut. Resep Memasak, Kuliner Kesehatan. Indonesia Tourism and Aviation. Nusantara Culinary. Gambar Kartun.
7 tahun yang lalu