"Air Asia akan berganti sistem reservasi dari open skies ke new skies mulai besok. Ini akan menyebabkan sistem layanan mati mulai pukul 12 siang besok hingga Minggu pukul lima sore. Jadi, kalau mau pesan tiket, lebih baik hari ini," ucap Presiden Direktur Indonesia Air Asia, Dharmadi dalam jumpa pers yang dilakukan Kamis (8/7/2010) di Restoran Kembang Goela, Jakarta. Menurutnya, berbagai fitur layanan tidak dapat dapat diakses akibat perbaikan sistem tersebut, seperti pembelian melalui Air Asia.com (travel agent), kantor dan counter penjualan Air Asia, pusat pelayanan informasi Air Asia (call center), serta self check-in (web, hp, dan kios check in). "Sistem new skies baru akan aktif per tanggal 11 Juli 2010 pukul lima sore. Selama periode perbaikan berlangsung, sistem tidak dapat diakses," lanjutnya. Selain harus melakukan pembelian tiket sebelum pukul 12.00 besok, hal lain yang perlu diperhatikan konsumen Air Asia adalah soal check in. Penumpang harus tiba lebih awal untuk melakukan check in karena sistem reservasi Air Asia pun tidak dapat diakses selama periode perbaikan berlangsung. "Setidaknya tiga jam sebelum jam keberangkatan penumpang sudah datang untuk check-in. Untuk lebih jelasnya dapat membuka Air Asia.com, twitter @AirAsiaid, dan facebook AirAsiaIndonesia," ujar Dharmadi. Ditambahkannya, sistem baru new skies ini merupakan sistem reservasi online yang menggunakan teknologi lebih canggih dibandingkan sebelumnya (sistem open skies). Beberapa fitur baru yang ditampilkan, misalnya, konsumen dapat melihat dan memilih hotel yang diiinginkan sesuai dengan tujuan penerbangan. Dalam fitur Air Asia Go ini terjaring hampir 70.000 hotel yang ada di seluruh dunia. "Kalau dalam sistem terdahulu (open skies) hanya 40.000 hotel, sekarang ada 70.000 hotel yang terjaring. Targetnya, pada 2014 ada 400.000 hotel yang terjaring," jelas Dharmadi.
Asosiasi Pilot Garuda Indonesia menggugat perusahaan. Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang diketuai Captain Stefanus baru-baru ini menggugat manajemen maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Para pilot Garuda Indonesia tersebut menuntut agar usia pensiun mereka disamakan dengan karyawan lain maskapai Garuda Indonesia. Merasa mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari manajemen maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sejumah pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) langsung menggugat manajemen maskapai penerbangan pelat merah itu di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Ketua APG Captain Stefanus menjelaskan bahwa gugatan ini didasarkan pada tuntutan para pilot agar usia pensiun mereka disamakan dengan usia pensiun karyawan lain Garuda Indonesia, yakni 56 tahun. "Secara kekaryaan sebagai pegawai PT Garuda, kami pensiun pada usia 56 tahun sama seperti karyawan lainnya. Sebaliknya, sebagai profesi, kami masih dapat mengabdi hingga usia 60 sampai 65 tahun," katanya, Rabu (7/7/2010).
7 tahun yang lalu